TUGAS
MUATAN LOKAL
OLEH :
NAMA : FEBRIANI AMRI
NIM : 56688 / 2010
SEKSI : AT 17
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara yang
memiliki banyak kerajinan / keterampilan tradisional salah satunya bordir dan
sulaman di daerah sumatra barat. Bordir atau sulaman adalah
hiasan yang dibuat di atas kain atau
bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk
sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet. Di antara jenis tusukan yang umum
dikenal dalam menyulam adalah tusuk rantai, tusuk jelujur, tusuk kelim, dan tusuk silang. Selain dijahit dengan tangan,
sulaman dibuat dengan mesin jahit dan
mesin jahit bordir komputer.
Kain dan benang yang dipakai untuk
seni bordir berbeda-beda menurut tempat dan negara. Sejak ribuan tahun yang
lalu, kain atau bedang dari wol, linen, dan sutra sudah dipakai untuk membuat
sulaman. Selain benang dari wol, linen, dan sutra, sulaman modern menggunakan benang sulam dari katun atau rayon.
Sulam pita adalah sulaman yang
menggunakan pita berbagai ukuran dan bahan untuk membuat motif-motif bunga. Pita
memberi efek tiga dimensi karena ukuran pita lebih besar dari benang. Hasil
sulaman pita juga lebih dekoratif karena bahan pita yang lebih beragam.
Sehubungan dengan itu penulis terusik untuk memilih karya tulis yang berjudul “ Salah satu keterampilan tradisional di daerah Sumatra Barat “
Sehubungan dengan itu penulis terusik untuk memilih karya tulis yang berjudul “ Salah satu keterampilan tradisional di daerah Sumatra Barat “
B. Batasan
Masalah
Adapun batasan Masalah dalam karya tulis ini adalah:
1. Pengertian Bordir dan Sulaman
2. Jenis – jenis Bordiran dan Sulaman
3. Jenis- jenis Benang Bordiran dan Sulaman
4. Jenis tusuk Tapesty
C. Tujuan
Yang Ingin Dicapai
Adapun Tujuan penulis dalam penulisan karya tulis ini
adalah
1.Sebagai salah satu tugas kelompok
2.Untuk mengetahui berbagai macam-macam bordiran dan
sulaman
3.Untuk menambah wawasan tentang keterampilan
tradisional
D.Metode
Yang Digunakan
Metode deskriftif dengan teknik study kepustakaan atau
literature, yaitu pengetahuan yang bersumber dari beberapa media tulis baik
berupa buku, litelatur dan media lainnya yang tentu ada kaitannya
masalah-masalah yang di bahas di dalam Karya tulis ini.
BAB II
BORDIR DAN
SULAMAN
1. Pengertian Bordir dan sulaman
Bordir atau sulaman adalah
hiasan yang dibuat di atas kain atau
bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk
sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet
Hasil akhir sulaman dapat dibedakan
menjadi:
§
Sulam datar: hasil sulaman rata dengan permukaan kain
§
Sulam terawang (kerawang): hasil sulaman
berlubang-lubang, misalnya untuk taplak meja dan pinggiran kebaya
§
Sulam timbul: hasil sulaman membentuk gelombang di
permukaan kain sesuai lekuk gambar.
2. Jenis
bordiran dan sulaman
Sulam bebas atau sulam benang
Dalam sulam
benang, benang dijahit
di atas kain dengan mengabaikan pola tenun kain. Teknik sulam seperti ini
dipakai dalam sulam wol seperti bordir tradisional
Cina dan Jepang.
Sulam hitung jahitan
Sulaman
dibuat sambil menghitung jumlah jahitan yang dibuat. Sulaman dilakukan di atas
kain tenunan sejajar seperti kain kanvas,kain aida, kain strimin, dan kain linen. Jenis sulaman yang termasuk sulam
hitung jahitan adalah kruistik, sulam Assisi, needlepoint, dan blackwork.
1. Sulaman
Fantasi
Sulaman
fantasi adalah sulaman yang menerapkan bermacam-macam tusuk hias dengan aneka
warna benang. Motif hias yang akan dibuat dikerjakan dengan bermacam-macam
tusuk hias paling sedikit tiga macam tusuk hias. Pemakaian tusuk hias harus
sesuai dengan bentuk ragam hias. Motif hias dapat berbentuk bunga, pemandangan
atau geometris.
Biasanya sulaman fantasi ini dikerjakan pada kain polos misalnya : kain tetoron, poplin, berkolin, mori, harmonis dan kontras, sehingga sulaman atau hiasan terlihat lebih menonjol, menarik dan rapih
Biasanya sulaman fantasi ini dikerjakan pada kain polos misalnya : kain tetoron, poplin, berkolin, mori, harmonis dan kontras, sehingga sulaman atau hiasan terlihat lebih menonjol, menarik dan rapih
2. Sulaman Perancis
Sulaman
Perancis merupakan sulaman yang timbul (relief) karena motif-motif diisi dengan
tusuk rantai sebagai pengisi atau penebal. Tepi motif dijelujur halus dua kali
penyelesaian motif dengan tusuk pipih. Untuk membuat garis yang merupakan
tangkai daun digunakan tusuk jelujur yang diselesaikan dengan tusuk balut.
Sulaman ini banyak dipergunakan untuk monogram ataupun simbol-simbol, selain
itu juga dapat diterapkan pada blus, kemeja maupun pakaian anak-anak.
3. Merubah
Corak
Menyulam
dengan merubah corak dikerjakan pada kain yang bercorak seperti bergaris,
berkotak, berbintik. Tusuk-tusuk yang dapat digunakan adalah tusuk jelujur,
tusuk silang, tusuk rantai terbuka, tusuk biku dan lain-lain. Pada jarak
tertentu sesuai desain, kotak, garis atau bulatan diubah atau ditambah dengan
jahitan sehingga terdapat variasi dan hiasan pada kain tersebut. Gunakan warna
benang yang sama dengan warna corak kain. Mengubah corak dapat diterapkan pada
gaun, blus, rok, bantal kursi, taplak dan lain-lain.
4. Smock
Teknik
menghias yang disebut dengan smock dikenal pada sulaman diatas kain yang
dikerut rata. Sulaman tersebut dapat dikerjakan pada kain yang dapat dibagi,
yaitu kain bersalur, bergaris, berkotak atau berbintik. Bila smock itu
dikerjakan pada kain polos, maka pada kain tersebut harus diberi tanda-tnda
titik atau garis. Pekerjaan smock sifatnya elastis, kecuali pada bagian
tertentu yang dikehendaki tidak elastis. Benda yang dapat di smock yaitu gaun,
blus, rok, bebe anak, bantal hias dan lain-lain.
5.
Terawang (openhadiwerk)
Dengan
menarik satu helai benang atau lebih dari tenunan, maka akan terdapat benang
lepas. Bila yang dicabut benang lungsin maka akan terdapat sejajaran benang
pakan yang lepas. Bila dicabut baik lungsin maupun pakan, maka akan terdapat
lubang pada titik persilangan benang yang dicabut. Benang lepas tersebut diikat
dengan tusuk terawang sehingga terdapat hiasan terawang.
6. Sulaman
dengan menggunakan Tusuk Silang
Tusuk silang
(Kruissteek) Teknik tusuk silang dikenal pada sulaman dengan cara mengisi kotak
tenunan dengan tusuk silang. Sulaman tusuk silang harus dikerjakan pada kain
yang jelas tenunannya, dimana tenunan itu membentuk kotak-kotak kecil seperti
pada kain strimin.
Sulaman Holbien
Holbein
dikenal pada sulaman yang menggunakan tusuk jelujur/lurus membentuk segi-segi
dan biku-biku. Bentuk tersebut diperoleh dengan dua kali jalan. Teknik ini
dikerjakan pada kain yang dapat dihitung benangnya. Pada bagian baik dan buruk
garis motif sama.
Sulaman Asisi
Sulaman
Asisi merupakan antara tusuk silang dengan tusuk holbein. Ciri khas dari
sulaman asisi ini adalah pada batas motif dikerjakan dengan tusuk holbein.
Dengan demikian pada sulaman asisi menggunakan dua tusuk hias yaitu tusuk
silang dengan tusuk holbein. Warna benang yang digunakan hanya dua warna yang
merupakan kombinasi warna tua dan muda dari satu warna. Warna muda untuk tusuk
silangnya dan warna tua untuk tusuk holbeinnya atau kebalikannya. Bahkan
kadang-kadang digunakan warna kontras antara tusuk silang dengan tusuk
holbeinnya. Pada asisi ini motif hiasnya dikosongkan dan tepinya dikerjakan
dengan tusuk holbein. Diluar holbein tersebut (diluar motif) dikerjakan dengan tusuk
silang sampai batas tertentu. Motif hiasan asisi pada umumnya sama dengan motif
untuk hiasan kruisteek.
7. Sulaman
Inkrustasi
Menghias
kain dengan cara inkrustasi adalah melekatkan bahan pada bahan yang lain, pada
tempat lekapan itu bahan dasar dihilangkan. Bila pada aplikasi bahan pelekap
diletakan diatas, maka pada inkrustasi bahan pelekap diletakan dibawah.
8.
Melekatkan Benang
Melekatkan
benang adalah teknik menghias kain yang menggunakan benang tebal untuk membuat
hiasan berbentuk garis yang bersambung. Untuk menjahitkan benang tebal
digunakan tusuk balut.
3. Jenis-jenis Benang untuk Bordir dan Sulaman
benang sulam yang dapat digunakan untuk membuat sulaman tapestry tersedia
dalam berbagai macam dan warna. pemilihan jenis dan warna benang disesuaikan
dengan jenis strimin yang akan dipakai serta desain motif hias yang akan
dibuat. Benang yang dapat digunakan bermacam-macam seperti benang wool,
kinlon, linen (benang logam), katun. Akan tetapi benang yang bagus digunakan adalah
benang wool.
4. Jeni-jenis Tusuk Tapestry tusuk
merupakan salah satu tehnik dalam sulaman tapestry. Dalam sulaman tapestry ada
5 macam tusuk dasar yaitu :
1. tusuk silang (trussed stiches/cross stitches)
2. tusuk lurus (straight stitches)
3. tusuk diagonal (diagonal stitches)
4. tusuk ikal (looped stitch)
5. tusuk bintang (star stitches)
1. tusuk silang (trussed stiches/cross stitches)
2. tusuk lurus (straight stitches)
3. tusuk diagonal (diagonal stitches)
4. tusuk ikal (looped stitch)
5. tusuk bintang (star stitches)
BAB III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Bordir atau sulaman adalah
hiasan yang dibuat di atas kain atau
bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk
sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet
B. Saran
- Bagi kita dan generasi akan datang sudah
sepatutnya untuk melestarikan keterampilan trasdisional dan menjaga keterampilan
dan karya indonesia yang terdapat di Negara kita dan khususnya di lingkungan
kita.
- Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui
tentang bahasan ini bisa membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang
macam-macam keterampilan tradisional bordiran dan sulaman.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar